Senin, 22 Oktober 2012

robot



“satu pertanyaan yang selalu timbul ketika harus menghadapi kesulitan. Untuk apa kita di lahirkan kalau toh- nantinya akan di jadikan robot dgn penuh tekanan dan peraturan peraturan tertentu.
Kenapa kita di putuskan lahir di dunia? Kalau akhirnya kita tersiksa dgn aturan yang ada.
Mengapa? Disaat kita sudah punya kepribadian harus di atur lagi oleh orang lain? Biarkan anak dengan kebebasab mereka.... anak yang terlalu di siplin akan menjadi pribadi yang keras dan tegas!, tak seperti anak yang bebas namun terdidik mereka akan menjadi pribadi yang pengertian , mandiri , dan memahami sekitar
Tak ada yang salah jika mereka melakukan itu demi kepentingan diri kita agar kita tidak tersesat. Namun, pernahkah mereka berpikir bahwa sikap mereka yang demikian akan merusak bahkan menghilangkan pribadi/karakter anak itu yg mereka bengun dari kecil.
Lantas, kenapa? Kenapa?dan kenapa?! Semua bagai Robot penuh tekanan! Seharusnya, merekalah yang harus mengerti kita bukan kita yang mengerti mereka. Untuk apa kita mengerti jiwa dari masa lalu dimana anak masih sangat di perlakukan keras.
Bukan tdk boleh mereka mengatur mereka. Namun, berpekirlah untuk tidak terlalu menekan kita. Misal, mereka melarang kita untk tidak ikut party bersama teman. Kita harus belajar pelajaran A-Z tiap malam. Hal itu hanya akan menjadi beban/ tekanan yang akan mengubah pribadi /karakter kita yang tadinya ceria mungkin berubah menjadi diam , memojokkan diri, depresi , penuh tekanan. Bukankah itu bahaya?! Generasi muda justru menjadi Robot penuh tekanan di tangan mereka!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar